Budidaya Kapas

Budidaya Kapas

Balittas


KAJIAN IKLIM PADA TANAMAN KAPAS

Dari beberapa faktor penentu produksi pertanian, cuaca dan iklim merupakan faktor yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu cara terbaik untuk memanfaatkan potensi cuaca dan iklim bagi usaha pertanian adalah dengan menyesuaikan kegiatan kita terhadap kedua faktor tersebut. Pengusahaan tanaman kapas tidak terlepas dari faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan serta keberhasilan produksi. Faktor tersebut meliputi faktor lingkungan (tanah dan iklim), teknik budi daya, dan tanaman. Faktor iklim dan cuaca berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas panen. Unsur-unsur iklim yang erat kaitannya dengan pertumbuhan kapas adalah curah hujan, suhu udara, radiasi surya, kelembapan, dan kecepatan angin. Pemanfaatan sumber daya iklim dalam usaha tani kapas akan mengurangi resiko kegagalan hasil

Penulis : Prima Diarini Riajaya

File selengkapnya mengenai KAJIAN IKLIM PADA TANAMAN KAPAS dapat di unduh Di sini



Bagikan  

PENGALAMAN PR SUKUN DALAM PENGELOLAAN IKR

Dalam rangka mengembangkan kehidupan dan pemberdayaan ekonomi di kawasan pedesaan, saat itu berbagai komoditas perkebunan dapat memberikan peluang untuk dikembangkan lebih lanjut dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan terutama tani. Salah satu komoditas perkebunan yang dapat dijadikan sebagai komoditas andalan dari suatu daerah adalah kapas. Mengingat kebutuhan serat kapas dalam negeri semakin meningkat setiap tahunnya, maka kapas merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai prospek cukup baik untuk dibudidayakan serta diusahakan lebih lanjut menjadi komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi

Penulis : PR Sukun Bagian IKR

File selengkapnya mengenai PENGALAMAN PR SUKUN DALAM PENGELOLAAN IKR dapat di unduh Di sini



Bagikan  

SISTEM USAHA TANI KAPAS DI INDONESIA

Industri tekstil mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan meningkatnya perekonomian indonesia. Pada tahun 4 konsumsi kapas hanya 1,6 kg/kapita/tahun dan pada 1995 naik menjadi 4,1kg/kapita/tahun. Produksi kapas di dalam negeri saat ini baru memenuhi 1% dari kebutuhan industri tekstil, 99% lainnya berasal dari impor (Kasryno et. al., 1998). Program Intensifikasi Kapas Rakyat (IKR) yang dimulai sejak tahun 1978/1979 dengan tujuan meningkatkan produksi dan pendapatan petani, membuka dan memperluas lapangan kerja, serta mengurangi ketergantungan impor serat kapas (Wahyuni er. at., 1993).

Penulis : Teger Basuki, Bambang S. dan S.A. Wahyuni

File selengkapnya mengenai SISTEM USAHA TANI KAPAS DI INDONESIA dapat di unduh Di sini



Bagikan  
×


Balittas